Kalaupun nanti sekecil apapun kemungkinan itu, saya tak bisa menampik dan lari, toh sudah ada yang mengaturnya, namun untuk saat ini setelah saya meraba-raba hati saya dan memahami, saya ingin tetap berteman dengannya. Saya malah berharap dia bertemu dengan seseorang yang memang sepadan dengan dirinya dan memiliki gaya hidup yang minimal bisa menerimanya. Saya cukup tahu diri untuk tidak berharap.
Dan sekarang saya hanya bisa berharap untuk bisa mulai mengenal dan bertemu seseorang. Saya memang pernah berkhayal tentang saya dan dia, tidak munafik, tapi kemudian saya mengerti bahwa sekalipun saya menerima apa yang ada padanya ada sesuatu yang mengganjal, sesuatu yang membuat saya tidak nyaman dan saya memilih berhenti.
Saya berharap ibu saya mengerti, haruskah saya menjelaskan sampai memohon dan menangis agar dia mengerti bahwa kami tidak ada apa-apa??? Satu yang terlintas dalam pikiran saya saat ini, saya akan lebih memilah-milah cerita mana yang harus saya bagi dengan beliau. Bukan saya tak menghormati, justru saya tak mau dia kecewa dengan memilki pengharapan yang berlebihan. So Pleaseee Mom mengertilah......