Selasa, 23 Agustus 2011

sweet Jealously

Kadang rasa itu muncul begitu saja, perasaan ingin bisa merasakan seperti yang dirasakan orang2.
Ingin dan berharap bisa memiliki apa yang dimiliki orang. Akhhh untungnya hanya sebatas keinginan, bukan rasa iri yang menggebu dan menyakitkan. Kadang malah perasaan ini seperti semacam cambuk yang mampu membuat tersadar dari mimpi dan pelecut untuk bisa lebih baik.

 Kadang rasa iri memang perlu untuk sekadar penyemangat dan cambuk.
Akhhhh namun jujur kadang aku iri pada mereka yang bisa dicintai dan mampu juga mencintai dengan segenap jiwa, dengan ketulusan tanpa pamrih. Jujur, aku belum pernah merasakan seperti apa cinta yang manis itu, seperti apa rasanya berkorban dan merelakan. Jika aku bertemu dengan mereka yang memiliki bagian dari jiwa mereka, rasanya rasa iri itu seperti merembes di dalam diri, membuat pikiranku melanglang dan meloncat tak karuan.
Aku mencintai pekerjaanku dan ingin terus berkembang bersamanya, namun didasar hati aku menginginkan keluarga kecil, keluarga kecil milikku sendiri.
Jadi.....biarkan rasa iri ini merembes, menembus tulang, darah, dan daging hingga mencapai ke jantung, menyatu dengan harapan-harapan hingga kelak dia terwujud.
Mungkin inilah yang disebut rasa iri yang manis...........!!!!!!!!!!!!!!