Penulis : Winna Efendi
Editor : Rayina
Desain sampu; : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : Gagas Media
Jl. Haji Montong No 57, Ciganjur-Jagakarsa, Jaksel 12630
viii+176 hlm; 13x19 cm
Dibawa menyelami karakter dan perasaan masing-masing tokohnya.
Sering loh kita mengalami masalah seperti si gadis dan lelaki itu.
Bertemu dan saling mengenal dengan seseorang sepintas lalu yang ternyata mampu membuat kita nyaman satu sama lain.
Namun kemudian kita harus memilih meneruskan atau mengehentikannya atau justru berbelok.
Membaca novel ini membawa kita memahami bahwa waktu itu laksana jalanan.
Tidak selamanya lurus dan mulus.
Adakalanya kita akan menemui sebuah persimpangan yang membuat kita bersentuhan dengan waktu milik orang lain.
Seperti si gadis yang dengan waktunya selalu nyaman untuk duduk sendiri dipinggir jendela kedai wine milik kakaknya sambil menyesap wine dan membuka laptop.
Ketika waktunya bersentuhan dengan waktu sang lelaki yang tadinya selalu nyaman duduk sendiri sambil menyesap wine sembari memikirkan kehidupannya.
Dimulailah obrolan panjang pada malam-malam yang sunyi dengan ditemani wine masing-masing.
Membangkitkan sebuah rasa kuno yang dianggap sudah terkubur dalam.
Menyeret keduanya kedalam pusaran yang semakin tidak mampu diucapkan, hanya bisa dirasakan dan takut untuk kehilangannya.
Lalu sang waktu kembali tiba dipersimpangan, memaksa masing-masing pihak untuk memilih jalannya sendiri.
Memilih lalu memutuskan akan melewati jalan waktu yang mana.
.jpg)
