Minggu, 14 Desember 2014

Danau Toba - Samosir Island - Parapat - SumUt - Indonesia - ShortTrip


Sekali lagi nih memanfaatkan waktu hihihihi.
Dalam rangka menghadiri undangan sahabat yang merit di Medan,
Kita mencuri waktu untuk bisa ngebolang ke Parapat.
Walaupun jarak tempuh Medan-Parapat sampai 6 jam, demi sebuah karya seni
ciptaan Sang Ilahi kita belain ke sana hehehe.
Dan yeay lelahnya perjalanan benar-benar terbayar.
Begitu membuka jendela dan pintu teras dari penginapan pagi harinya 
view yang indah menyambut seperti mengucapkan selamat datang.
Foto yang saya take di atas tidak difilter atau di edit sama sekali.
Saya sungguh terkagum-kagum dengan view nya.
Bener-bener danau yang indah, lebih indah dari ceritanya yg sudah terkenal
bahkan sampai mancanegara. Danau vulkanik yg sarat cerita.
Mengenal kekayaan alam Indonesia ini pertama kali waktu duduk di SD.
Di salah satu buku pelajaran Bahasa Indonesia diceritakan tentang
dongeng asal usul Danau Toba dan pulau samosinya.
Tentang seorang ikan ajaib yang diselamatkan oleh seorang pemuda desa.
Mereka kemudian menikah dan membuat perjanjian agar sang pemuda tidak
menceritakan tentang siapa dirinya yang seorang ikan kepada anak lelaki mereka.
Namun karena kemarahan sesaat sang pemuda membuka cerita kepada anaknya.
Lalu hujan dan guntur datang, menenggelamkan daerah sekitarnya.
Hanya tempat si anak yg menyelamatkan diri tidak tenggelam dan menjelma 
menjadi sebuah pulau yang kini di kenal dengan pulau Samosir.
Kami juga menyempatkan waktu untuk menonton pertunjukkan Si Gale-Gale.
Sebuah boneka kayu yg aslinya digerakkan oleh mantra-mantra, jadi si boneka
dimasuki semacam roh yg membuatnya bisa bergerak tanpa bantuan manusia.
Pertunjukkan ini ada di daerah Tomok-Pulau Samosir dan sangat terkenal.
Namun untuk pertunjukkan yg kami saksikan ini digerakkan oleh manusia.
Walaupun begitu tetap memikat dan bikin ngeri-ngeri penasaran hahahaha.
Ongkosnya lumayan, sekali pertunjukkan IDR 80K untuk satu kelompok.
Dan foto-foto dengan Si Gale-Gale setelah pertunjukkan tentu tak boleh lewat.
Si Gale-Gale ini juga berasal dari sebuah legenda loh.
Singkatnya dulu ada Raja di Samosir yg kehilangan anak lelakinya.
Seorang dukun kerajaan yg kasihan melihat kesedihan Rajanya membuat sebuah
boneka kayu, lalu dengan kekuatan mantranya dia membuat boneka itu bisa bergerak.
Cuaca di sana cerah banget, foto-foto di atas tidak ada yang di edit sama sekali.
Saya jatuh cinta sama langit dan awannya. Bersihhhhh dan biruuuu banget.
Kami tidur malamnya tanpa AC dan udaranya dingin banget, apalagi airnya hahaha.
Untungnya penginapan tempat kami menginap terdapat fasilitas air hangat.
Jadi saya masih sanggup mandi dan keramas hahahahaa.
Panas mataharinya terik banget. Tapi bukan terik menyengat seperti di Jakarta.
Panasnya adalah panas matahari asli, bukan karena udara asap yg keperangkap
gak bisa keluar ya.
Tujuan utama kalo ke Samosir ada dua yakni Tomok dan Tuk Tuk.
Tomok ramai oleh stan-stan oleh-oleh khas Samosir, pertunjukkan Si Gale-Gale,
Makam Raja dan Museum Batak.
Kalo di Tuk-Tuk menawarkan landscap pemandangan Toba, ehmm kalo kata teman yg
tinggal di Medan, Tuk-Tuk itu kayak Bali-nya Sumut.
Di Tuk-Tuk banyak ditemui para ekspatriat.
Sayang karena waktunya sempit banget kami batal ke Berastagi.
Destinasi kedua kalo berkunjung ke Sumut setelah Parapat-Toba.
Mudah-mudahan suatu hari saya bisa pergi ke sana untuk menyaksikan air terjun
yg indah, Air terjun Si Piso-Piso.
Oh iya saya lupa, ada satu lagi tempat yg bisa dikunjungi kalo ke Parapat.
Istana Kepresidenan yg sekarang dikenal sebagai Hotel Niagara.
Di dalamnya ada satu rumah tempat dulu Pak Soekarno diasingkan oleh penjajah.
View dari atasnya tak kalah elok.
Trims buat Mas Dedi dan Mbk Yeni yg sudah undang kita.
Buat teman perjalanan Mas Kiki, Mbk Reta, Ai, Wiki, dan Mas Dimas minus Mas Arif.
Yuk mari atur rencana next ShortTrip berikutnya hehehehehe.
#IndonesiaKaya #BanggaIndonesia #HeadscarfShortTrip

Photos taken by me from my "canny" and "Tongsis Mbk Ret" and Ai's camera