Sabtu, 25 Oktober 2014

Pantai Mutun - Lampung - Indonesia

Masih dalam acara wedding salah satu karib.
Selepas dari Kalianda, kita udah terlanjur nih datang ke Lampung, 
aneh rasanya kalau tidak berkunjung ke salah satu gugusan pantainya.
Jadilah kita memilih pantai yang paling dekat dengan kota Bandar Lampung,
tempat kami menginap sehingga tidak perlu lama.
Karena esok pagi kamu harus mengejar kereta pagi menuju Palembang.
Akhirnya pilihan jatuh ke pantai Mutun.
Kurang lebih jarak tempuhnya dari kota Bandar Lampung +- 30 sampai 45 menit.
Menurut cerita dari sang sopir beberapa waktu lalu pantai ini sempat ditutup,
karena ada masalah sengketa antar pengelola, namun 2014 ini dibuka kembali.
Jalannya searah kalau kita hendak ke Kiluan.
Jalnnya gak usah ditanya, jelek banget. Aspalnya mengelupas di sana sini.
Banyak bagian yang bolong dan menikung di beberapa tempat.
Harus ekstra hati-hati.
Kami sampai menjelang sore, pukul lima lewat jadi suasana sudah sepi.
Tiket masuknya IDR 10K perorang dan mobil juga turut dihitung.
Oh ya pantai ini mengarah ke timur jadi kalau yang mau mengejar sun set,
tentu saja pantai ini tidak direkomendasikan. 
Tapi kalau buat lihat sun rise oke tuh ditunggu.
Ada pulau kecil di dekat daratan utama, namanya Pulau Tangkil.
Kita hanya perlu beberapa menit untuk menjangkaunya.
LIhat kan deretan cottage tepat di pinggir pantai itu, benar2 menggoda
dan di sini ada permainan paralayang yang ditarik oleh kapal.
Sayang, selain datangnya sudah sore kami juga habis dari kondangan.
Temen saya ada yang nyeletuk "kita saltum banget, ke pantai berbatik ria"
hahaha, apa boleh buat, terlalu makan waktu kalau harus ganti baju dulu.
Apalagi mengingat kita di Lampung sebentar banget, jadi harus dibela2in.
Pasirnya kuning kecokelatan, halus.
Namun sayang agak tercium bau amis.
Pantainya juga landai dan ombaknya tidak terlalu besar dengan angin semilir.
Bener-bener cocok kalo buat sekadar cari udara segar bareng keluarga ato sahabat.
Lumayan banyak pepohonan dan pondokan.
Yang jual jajanan juga banyak, dari siomay sampai dogan.
Hmmm segernya nyeruput es dogan di pinggir pantai.
Sambil dibelai-belai angin laut yang suejuk.

Photos taken by me from my "canny"

Pantai Canti - Lampung - Indonesia


Pertengahan oktober kemaren saya melakukan short trip ke Lampung dari Palembang.
Short trip  dadakan ini dalam rangka menghadiri wedding salah satu karib.
Dari Palembang kita berempat berangkat jumat malam langsung cus dari kantor.
Kita naik kereta malam (duile kayak judul lagu dangdut) dan apesnya nih
 sampe stasiun terakhir di Tanjung Karang - Lampung udah siang banget.
Harusnya pagi sekitar jam enaman udah nyampe eh kita baru masuk stasiun udah jam sepuluh.
Udah deh siap-siap kondangan ekstra kilat. Mandi, dandan, sarapan, dan cus ke Kalianda.
Dari Bandar Lampung ke Kalianda sekitar dua jam lebih.
Nah pestanya temen ini kebetulan di sebuah vila dipinggir pantai.
Jadi nuansanya beach gitu deh, apalagi mempelai dan dekorasinya biru dan putih, jadi klop dah.
Sambil asyik namu, ngobrol, gak afdol kalo gak foto-foto.
Dan ini beberapa jepretan yang dapet di sana.

Bibir pantainya landaiiiiiii banget,
kalo gak inget lagi kondangan langsung deh maunya main aer.
Basah-basahan, renang, lihat penduduk sana nyari ikan.
Tempatnya sih beneran di pesisir dan deket banget sama salah satu "paku bumi"
alias gunung yang amat sangat terkenal ke seantro dunia.
Ya iyalah terkenal orang letusannya aja abunya nyampe ke belahan bumi yg lain.
Dan yang sekarang tinggal anaknya yang terus dipantau aktifitasnya.
Yup bener KRAKATAU.

Photos taken by me and my friend - Wikfah from my "canny"

Minggu, 05 Oktober 2014

Mini mini mini red skirt


Sudah lama banget terobsesi buat beli bunga segar untuk ditaruh di kamar dari sebuah pasar tradisional di Palembang.
Setelah sekian lama akhirnya weekend ini berhasil.
Bingung pilih-pilih bunganya, semuanya cantik plus wangi.
Akhirnya pilihan jatuh pada mawar, anggrek dan krisan \00/
Dan taraaaaa akhirnya my bedroom jadi lebih berwarna, wangi aster dan mawar udah mulai tercium.
Dan lebih happy karena akhirnya berani pake mini skirt hehehehe.
Padahal dulu sebelum pake jilbab gak pede pake rok jenis beginian, namun masih selalu penasaran.
Eh malah beraninya pake setelah pake jilbab =P
Di mix dengan celana bahan warna abu dan kaus pink muda ternyata rock on juga.


Photos taken by my canny and iPhone4

Sabtu, 04 Oktober 2014

Cerpen - Siluet yang menginspirasi





Siluet yang Menginspirasi


Dijodohin!!! Ezar tak pernah membayangkan itu bakal terjadi padanya. 
Dia tampan?? Iyah
Memiliki pekerjaan pasti?? Tentu
Ditaksir banyak orang??? Gak perlu diragukan
Lalu, kenapa ibunya, sang mama, tiba-tiba ingin memperkenalkan ia kepada seorang gadis, anak teman ibunya.
Apa karena ia belum juga mau menikah di usia menjelang 30???
Atau karena semenjak hubungannya yang terakhir kandas sudah nyaris setahun lebih ia belum juga memperkenalkan siapa pacar barunya sekarang????
Ezar benar-benar merasa konyol dan tak habis pikir.
Ditengah keruwetan menghadapi klien dan tawaran ibunya, jalan apa yang sebaiknya ia pilih sebagai seorang lelaki dewasa???

Patterned Headscarf

Ceritanya diundang teman waktu masih kecil-kecil dulu ke acara nikahan,
karena bukan tipe orang yang ribet dengan dandanan berat, putar otak mau pake baju kayak gimana.
Karena pakaian yang mau dipake terkesan polos, ubek-ubek lemari cari jilbab yang motifnya rame buat ngimbangi.
Dan alhamdullillah ketemu jilbab ini. Pemberian seorang rekan kerja di kantor yang belum pernah dipake.
Lumayan bekerja antara tabrak corak yang kehijauan dengan outer bergaris halus.


Photos taken by my youngest sister from my Iphone4