Minggu, 27 Oktober 2013

99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan menapak jejak Islam di Eropa)

99 Cahaya di Langit Eropa
Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa
oleh Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jl Palmerah Barat 29-37 Jakarta Pusat 10270

Say thanks buat mbak Fika yang kini sudah di Jerman yang sudah kasih rekomen buat baca ini buku.
Bener sesuai tag line yang ngebuat sudah jatuh cinta lagi, jatuh cinta kembali pada Islam.
Keren, gimana mbk Hanum berpetualang dengan ditemani sang suami tentunya.
Dan saya merasa so sweet banget gimana mas Rangga mendukung cita-cita dan impian mbk Hanum buat plesiran hehehe. Bukankah sepasang suami isteri itu harus begitu?? saling mendukung satu sama lain.
Keren nih buat jadi contoh para pasangan muda.

Membaca buku ini saya seperti "Fatma Pasha" yang ikut terseret dalam setiap perjalanan yang dilakukan mbk Hanum, seperti seolah ikut menyaksikan langsung.
Detil cerita dari setiap tempat yang dikunjungi membuat saya makin jatuh cinta dengan Islam.
Betapa di Eropa yang sekarang seperti tak pernah mengenal rasa takut kepada Tuhan, Islam pernah sangat berjaya di sana. Bahwa ada jejak-jejak yang bisa ditelusuri.
Saya selalu meyakini Jihad bukanlah harus dengan berperang, dengan senjata, dengan melakukan bom bunuh diri atas nama Allah dan agama. Sebenarnya mereka yang mengatakan Jihad seperti itu malah seperti menodai dan membuat sendiri kesan yang buruk untuk agama yang katanya mereka bela.
Bukankah Islam itu selalu welas asih, bahkan dalam kitab suci pun senantiasa disebutkan bahwa walaupun kita berbeda dalam agama dan suku kita tetaplah manusia yang sama yang diciptakan Tuhan dari segumpal darah.
Seperti seorang Jendral Turki di zaman Osmaniah, Kara Mustafa, yang akhirnya gagal menaklukan Austria dan malah dikenal sebagai pembunuh. Dia ingin menaklukan Austria atas nama Islam, tapi sebenarnya apa yang sesungguhnya dia bela?? agamanya? atau malah keserakahan??
Siapa yang mengira Paris yang sekarang penuh gemerlap menyimpan sejarah tentang Islam di masa lalu. Bahwa seorang pahlawannya, Napoleon Bonaparte sangat menjunjung budaya Islam di tanah Arab dulunya. Dan seorang jenderal kepercayaannya telah mengucapkan dua kalimat syahadat begitu kembali dari dataran Arab.
Kalau sekarang Paris mendapat julukan "The city of light", sesungguhnya pemilik julukan ini adalah Cordoba di Spanyol. Sebuah kota yang menjadi bukti bahwa Islam pernah menjadi pengaruh yang besar di Eropa sebelum terdesak ke Granada dan akhirnya pupus. Walaupun sekarang bukti Islam pernah ada disana sebuah masjid yang sangat indah telah diubah menjadi sebuah gereja katolik dengan nama "The Mosque Cathedral" atau yang dikenal juga dengan sebutan "Mezquita".
Kita tak bisa menyalahkan sebuah peperangan dan pengambilalihan sebagai penyebab hilangnya pengaruh Islam di Eropa, tapi karena adanya perselisihan di dalam tubuh pemerintahan kekhalifahan itu sendiri juga turut berperan menghancurkan pengaruh Islam di Eropa.
Itulah yang harus kita pelajari sebagai generasi penerus Islam saat ini. Tenggang rasa dan saling menghormati itu amatlah penting dan mendasar. Kita hidup di dunia global yang tidak bisa menjunjung hanya diri sendiri. Jika itu yang kita lakukan, maka jangan salahkan orang lain jika kita akan berakhir seperti generasi sebelumnya.
Akh satu pesan di buku ini yang akan selalu saya ingat, pesan dari seorang wanita sederhana namun bersahaja, sahabat Hanum, Fatima Pasha untuk selalu senantiasa menjadi agen muslim yang baik.
Betul-betul buku yang membuat saya falling in love.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar