Rabu, 25 September 2013

A Feeling Without Name


'Jika' dalam perlintasan waktu yang acak ini kita bertemu seperti awan dan matahari itu, mungkin inilah yang disebut dengan destiny.
Siapa yang pernah mengira bahwa sosokmu menyelinap diam-diam dalam harapan dan doaku.
Tapi aku pernah kecewa
Karena itu aku tidak pernah berani bermimpi.
Aku titipkan perasaan tanpa nama ini kepada Sang Penciptanya. Pada Sang Pemilik Hidup ini.
Kau mau tahu apa yang kuminta dalam doaku???
'Jika' pemilik tulang rusuk ini bukanlah dirimu, aku hanya minta Sang Pencipta berbaik hati untuk memberikan satu dua kebaikan yang ada padamu kepada pemilik tulang rusukku kelak.
Karena bukankah pilihan DIA adalah selalu yang terbaik walau terkadang harus menimbulkan luka.
Siapa yang menyangka bahwa DIA mengirimkan hidayahNya melalui dirimu.
Mengetuk hatiku yang gersang.
Memberiku jalan untuk berhijrah.
Membuka hatiku lebih jauh akan keberadaanNya.
Menyadarkanku dengan pemikiran 'jika' aku berharap yang baik sepertimu maka akupun sendiri haruslah menjadi baik. Seutuhnya dan setulusnya. Bukan karena aku mengharapkanmu lalu menjadikan diriku manipulatif.
Aku pernah tersenyum geli, membayangkan bagaimana rupamu yang sebenarnya, apa yang kau suka, hobimu, makanan kesukaanmu, keseharianmu.
Sebenarnya akan lebih menyenangkan jika bisa menjadi bagian dari ceritamu.
Tapi kemudian aku buru-buru menghapusnya. Menyadari bahwa butuh keajaiban teramat besar untuk itu semua.
Untuk kali ini aku tidak memiliki jalan atau usaha.
Karena itu hanya PadaNya kali ini aku menitipkan rasa ini.

3 komentar:

  1. Dalem banget, entah kenapa sangat penasaran dengan "dia"

    BalasHapus
  2. Kalo diijinin bisa ketemu lagi sama Yang DiAtas mau ucapin terima kasih sama dia

    BalasHapus