Kamis, 19 Juni 2014

Perjanjian yang Kuat (Miitsaqan Ghaliiza)


by Leyla Hana
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kompas Gramedia
Jakarta

Jodoh itu memang rahasia paling rahasia. Tidak pernah tahu siapa? kapan? dimana? bagaimana? seperti apa?
Tidak ada yang tidak risau, jika di usia menjelang tiga puluh seorang wanita masih sendiri.
Bukan hanya sang wanita namun juga keluarganya, teman-temannya.
Tapi itulah tadi, jodoh adalah rahasia yang tidak pernah tahu akan seperti apa.
Begitu pula yang dirasakan Setiana.
Diusianya menjelang 29 tahun Setiana merasa bimbang dan gelisah.
Dia belum kunjung dipertemukan oleh Allah dengan jodohnya.
Beberapa teman mencelanya.
Keluarga besarnya sudah berusaha menjodohkannya berulang kali.
Namun berulang kali pula Setiana merasa tidak cocok atau sang lelaki yang memilih mundur.
Setiana betul-betul berserah kepada Sang Khalik.
Sebenarnya ada seorang yang sudah menarik hatinya.
Teman masa kuliahnya.
Namun sudah lama mereka tidak berhubungan.
Sampai suatu saat sebuah SMS masuk dari sang lelaki pujaan.
Namun sayang, Setiana harus mundur dan menelan pil pahit. Sang lelaki ternyata sudah hendak menikah.
Kembali Setiana larut dalam doa dan sujud panjang, memanjat doa pada Sang Pencipta agar lekas dipertemukan dengan jodoh terbaik dari SisiNya.
Ditengah keputusasaan dan kebimbangan menerima lamaran seorang lelaki yang dihatinya sendiri dia masih ragu. Sebuah kabar mengejutkan datang.
Sang lelaki pujaan mendapatkan musibah. Sang istri ternyata harus dipanggil terlebih dahulu oleh Sang Pencipta.
Dengan KebesaranNya Allah Yang Maha Berkuasa menunjukkan Kekuasaannya.
Sang calon suami yang hendak melamarnya mundur. Dan lelaki yang telah ditunggunya sejak lama datang walaupun dengan status berbeda, sebagai seorang duda.
Tapi Allah Maha Baik, bukan status, jabatan, atau harta yang membuat seseorang bernilai, namun ketulusan hati dan kebaikan jiwa.
Dengan Tangan-TanganNya Allah ingin menunjukkan jalan.
Bahwa ada Waktu Terbaik untuk setiap Kejadian.

"... Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu, perjanjian yang kuat." (QS. An-Nisaa [4]:21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar