Penulis : LaVyrle Spencer
Penerjemah : Endang Sulistyowati
Editor : Ayuning
Proofreader : Christian Simamora
Penata Letak : Dian Novitasari
Desainer Cover : Dwi Anissa Anindhika
Redaksi : GagasMedia
Pemasaran : TransMedia
Mengawali tahun dengan menyelesaikan satu novel yang manis.
Covernya so sweet (^^)
Kaget juga waktu baca pengantar dari sang penulis bahwa nih novel ternyata diterbitin pertama pas tahun 1985, padahal ngiranya novel baru hehehe.
Bagus.
Ceritanya. Latarnya.
Emosi juga sebenarnya memahami karakter ceweknya yang keras kayak batu. Gemes.
Tapi yah gak nyalahin juga, bayangin karena hubungan satu malam, tiba-tiba lo hamil.
Okey lo menerima tapi ternyata bokap Catherine yang mata duitan memanfaatkan situasi begitu menyadari siapa yang menghamili putrinya.
Dikejar-kejar tanggung jawab dan cita-citanya untuk lulus ujian pengacara tanpa cela, Clay memutuskan menikahi Catherine.
Tentu saja bukan pernikahan seumur hidup, lah wong Clay sudah punya gadis yang disebutnya pacar.
Sekali lagi nih saya ngebaca novel yang menceritakan bahwa waktu yang berjalan itu bisa ngebuat cinta itu datang.
Mungkin kita gak akan heran kalau Catherine yang jatuh cinta, lah emang dari awal dia cinta ama Clay.
Nah si Clay-nya ini nih yang kemudian terbiasa. Terbiasa dengan hadirnya Catherine, terbiasa dengan ada yang menunggu di rumah, terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga, juga dengan calon bayi mereka.
Tapi Catherine berusaha bertahan, berusaha tetap menjaga tembok yang dibangunnya, karena dia tidak mau tersakiti lebih jauh saat dia harus meninggalkan Clay dan keluarga Forrester lainnya jika waktu satu tahun yang diperjanjikan Clay habis.
Semua itu karena Clay tidak pernah mengatakan dengan kata-kata bahwa sebenarnya dia jatuh cinta pada Catherine.
Tuh kan lagi-lagi kata-kata. Emang yang namanya cewek itu maunya diyakinkan. Perbuatan aja gak cukup, setidaknya cukup sekali dikatakan dengan jelas bahwa dia dicintai.
Lalu bayi mereka lahir, ketika Catherine belajar untuk sedikit demi sedikit menghancurkan tembok yang dibangunnya, Jill, gadis yang disebut sebagai pacar Clay mengatakan hal-hal yang membuatnya harus membangun tembok miliknya kembali.
Keraguan.
Ketidakpercayaan diri.
Lalu Catherine dengan hati sekeras batu meminta cerai.
Clay yang sudah berusaha menjelaskan akhirnya menyerah.
Kembali pada Jill. Raganya.
Namun pikirannya selalu berada pada Catherine dan bayi perempuan mereka.
Sampai kemudian di titik nadir, Clay kembali datang di depan pintu rumah mereka.
Bukan untuk memohon kembali. Namun untuk menjenguk Catherine dan bayi mereka sebelum semuanya benar-benar berakhir.
Walaupun banyak adegan yang bikin gemes saking nih Catherine kepala batu, alhamdullillah (dengan gaya Syahrini yang mencetar) nih novel Happy ending juga.
Fiuhhhhhh
Pic.from http://www.rumah-buku.net/separate-bed-milikmu-seutuhnya-by-lavryle-spencer.html